Datangkan Pelatih Nasional

SSB Bida Taruna, Pencetak Pemain Bola Handal

Semangat siswa-siswa SSB Bida Taruna saat latihan, Kamis sore (11/2).

Jadwal latihan masih setengah jam lagi, namun lapangan sepak bola di komplek rumah susun (rusun) Bida Sekupang mulai ramai didatangi bocah-bocah berkaos bola lengkap dengan sepatu bolanya. Mereka datang diantar oleh orangtuanya.

Mereka adalah siswa SSB Bida Taruna yang hadir untuk latihan rutin. Tanpa aba-aba,langsung masuk lapangan melakukan pemanasan, berlari-lari kecil, meskipun pelatih belum datang.

Setengah jam berlalu, jarum jam menunjukkan pukul 16.00 WIB. Bocah-bocah yang datang pun semakin banyak.

Kaos yang dipakai mereka mayoritas replika kaos Timnas, seperti milik Christian Gonzales nomor punggung 9 atau Irfan Bachdim nomor punggung 17. Tak sedikit juga yang mengenakan kaos pemain bola dunia, seperti Robinho (Brazil/MU), Lionell Messi(Argentina/Barcelona), Fabregas (Spayol/Arsenal), dan Ferdinand (Inggris/MU).

Seakan-akan mereka ingin mengatakan bahwa mereka akan jadi seperti idolanya yang namanya melekat di kaos yang mereka kenakan.

Kamis sore (10/2) itu, atmosfer di lapangan hijau seluas 100 x 67 meter menjadi hidup. Hidup oleh semangat 40 an anak yang digembleng oleh pelatihnya, Tukul Suwandi dan Zulfan. Tidak tampak wajah loyo dari raut wajah mereka, semuanya bersemangat mengikuti instruksi dari sang pelatih.

Latihan dimulai dengan senam pemanasan dan peregangan, lalu dilanjutkan dengan materi teknik mengumpan dan menerima (passing and receiving), controling (mengontrol bola), shooting (menembak), dan menggiring bola (dribbling).

kaki-kaki kecil tampak lincah menggiring bola dan memberi umpan kepada temannya yang diplot berpasangan 4 – 4. Larinya pun gesit dan tenang ketika mengontrol bola. Keringat tampak membasahi tubuh mereka. Namun teriakan sang pelatih terus memompa semangat mereka,”Tumpuannya mesti pas, kontrolnya juga mesti enak. Jangan buru-buru, kalau gak, bisa-bisa dipotong lawan!” teriak Tukul kepada anak didiknya ketika melatih teknik passing, control, dan shooting yang disetel pasangan 4-4.

Suara peluit dan teriakan motivasi Tukul selalu terdengar mengiringi gerakan bocah-bocah mayoritas usia SD itu yang semakin cepat.”Ayo bang, bukan pakai ujung kaki nendangnya, dan jangan nunduk, lihatlah temannya, wajah teman kalian masih ganteng-ganteng kan, ayo!” teriak Tukul sembari bercanda ketika melihat ada anak didiknya salah cara menendang bola. Gelak tawapun terdengar di sela-sela latihan fisik itu.

Sementara di dekat gawang, Zulfan, tenang melatih empat keeper (penjaga gawang) dengan sabar. Pria jangkung mantan keeper PS OB ini melatih teknik-teknik menangkap bola. Satu-satu  bergiliran dilatih jeli dan awas menangkap si bola bundar itu.”Bangun, bangun, bangunnya cepat,” kata Zulfan sembari melempar bola ke kiri dan ke kanan, kadang gerakannya menipu saat melatih anak didiknya menangkap bola dengan posisi tidur.

Latihan diakhiri dengan pertandingan 11 lawan 11 setelah menjalani pemanasan dan teknik selama 30 menit. Pertandingan berjalan menarik. Teknik-teknik yang baru mereka pelajari langsung dipraktekkan. Strategi serangan dan pertahanan mereka mainkan layaknya pemain profesional. Seperti Diva Ricko, pemain berbakat nomor punggung 15 ini beberapa kali mampu menghantui dan menjebol gawang yang dijaga Kurniawan dengan taktik tipu dan tendangannya yang keras.

“Kalau gak main mereka pasti protes, jadi setiap latihan selalu diakhiri dengan permainan,” kata Ketua Dewan Pembina SSB Bida Taruna, Indra Sakti.

“Selain memberi latihan teknik seperti ini, kami juga memberi materi latihan berenang dua kali seminggu, agar fisik mereka selalu prima dan tak cepat capek. Tujuan kami memang ingin mencetak pemain yang layak pakai,” imbuh Indra serius.

Indra Sakti

Sejak didirikan 10 November 2007 silam, SSB Bida Taruna sudah beberapa kali menorehkan prestasinya di sejumlah kompetisi. Tak sia-sia latihan rutin dua kali seminggu, Kamis dan Minggu yang dijalani calon-calon pemain hebat ini. Prestasi yang mereka raih antara lain, juara Bida Cup I U-15 (2008), juara Wali Kota Cup U-17 (2008), juara Tribun Cup U-15 (2009), juara Wali Kota Cup U-17 (2010), dan pernah bertanding di Liga Medco (2009) di Musi Banyuasin kelompok U-15 meskipun di liga bergengsi ini tidak mendapat juara.

Sekolah sepak bola yang awalnya ditujukan untuk mendukung PS Otorita Batam ini tidak hanya mengandalkan gemblengan dari pelatih lokal (Tukul Suwandi, Susanto, Zulfan, dan Apriadi). sebenarnya tiga pelatih ini diambil dari luar Batam juga. Tukul Suwandi sendiri asalnya dari klub Medan Jaya (Sumut), Zulfan dari Persijatim (Jakarta Timur), Susanto berasal dari klub Persebaya.

Untuk menambah bekal murid-muridnya, pengelola SSB Bida Taruna sempat dua kali mendatangkan pelatih nasional, yakni Tumpak Sihite dan Legimin Raharjo.

Gemblengan inipun berbuah sejumlah prestasi. Sejumlah murid SSB Bida Taruna yang sudah berumur 17 tahun, seperti Yugo Utomo dan Oki Setiawan dipercaya untuk memperkuat PS Batam, Alvirus Dana ikut mewakili Kepri di kompetisi Olimpiade Olah Raga Siswa Nasional 2010, dan Dana masuk dalam tim Batam dalam Pekan Olah Raga Daerah Kepri 2010.

“Cita-cita saya masuk Timnas dan setelah lulus pengin ke Malang, mau masuk klub Arema,” tukas Yugo Utomo, 17, ketika ditanya apa cita-citanya. Alasan Yugo ingin masuk Arema karena Arema adalah klub yang bagus perkembangannya,”Arema bagus dan saya juga suka permainan Ahmad Bustomi,” sebut putera dari Iman Susilo yang bergabung di SSB Bida Taruna sejak awal ini memberi alasan.

Beda lagi dengan Imam Mahmud Rasyid Ridho, 11, siswa kelas 5 SD Lukman Al Hakim, Batuaji ini  yang mengidolakan striker Timnas Indonesia, Christian Ronaldo. “Saya ingin seperti Christian Ronaldo. Skillnya bagus, mainnya juga bagus,” alasan pemain centre back SSB Bida Taruna ini ingin menjadi seperti pemain naturalisasi yang kini bermain di club Persib Bandung itu.

Semangat olah raga ini tidak hanya tampak pada bocah-bocah ini, tapi juga tampak dari antusias orang tua yang selalu rajin datang mengantar anaknya. Dan dari banyaknya murid baru yang selalu bertambah di setiap latihan.”Setiap latihan selalu ada wajah baru, kadang dua, kadang tiga, hari ini lima yang daftar,” ujar Sekretaris SSB Bida Taruna, Anov Sihite menunjukkan nama-nama murid barunya.

Namun sayang, di tengah semangat tempur para muda ini tidak diimbangi dengan banyaknya kompetisi, sebagai wadah penyaluran hobi dan indikator peningkatan kualitas diri.”Kita ini seperti tentara. Latihan terus, lalu kapan perangnya?” tukas Anov menganalogikan kondisi persepakbolaan di kota industri ini.

Murid yang terdaftar di SSB Bida Taruna mencapai 90 an orang, dari usia 7 hingga 17 tahun. 70 persennya masih duduk di bangku sekolah dasar.”Tujuan utama kami sebenarnya memberi kesempatan kepada mereka bermain bola dan mengenalkan teknik-teknik dasar bermain bola sehingga mereka layak disebut pemain bola. Setelah lulus, terpulang kepada mereka mau meneruskan di sini atau ingin ke jenjang yang lebih tinggi, yang penting setelah lulus dari sini mereka sudah siap pakai,” Pungkas Indra. (esont)***

Galeri Foto :

Suasana latihan siswa SSB Bida Taruna di lapangan Bida Taruna, komplek rusun Bida Sekupang, Kamis sore (10/2).

Sang pelatih, Tukul Suwandi (bertopi) memberi contoh kepada anak muridnya.

Latihan menggiring bola.

Zulfan sedang melatih menangkap bola dengan posisi tidur. (esont)***

~ oleh esont pada Februari 14, 2011.

2 Tanggapan to “Datangkan Pelatih Nasional”

  1. ALHAMDULILLAH KALAU SBB BAWEAN ADA 2…….

Tinggalkan komentar