Tabung Kalsium sebelum Keropos

Sinar matahari membantu pembentukan tulang.

Ingin punya tulang yang kuat, maka perhatikan asupan nutrisi dan rajin-rajinlah berolahraga.

YUSUF HIDAYAT, Batam

Dalam penelitian terbaru, tim dari Pennsylvania State University menemukan bahwa kurangnya aktivitas fisik mengakibatkan tulang menjadi lebih rapuh. Bahkan jika ras modern saat ini dibandingkan dengan ras manusia purba, perbedaan ini cukup mencolok.

Timothy M Ryan, profesor antropologi dan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi Pennsylvania State University membenarkan bahwa kurangnya aktivitas fisik menyebabkan tulang paha menjadi tipis dan ringan.

“Paradigma saat ini adalah jika Anda meningkatkan massa tulang, maka Anda mempertahankan kekuatan tulang sepanjang hidup meski kita tahu saat menua massa tulang juga menurun,” kata profesor riset Marcus Pandy, kepala biomedical and mechanical engineering University of Melbourne.

Tak hanya otot, Prof Pandy juga menyarankan masyarakat untuk melakuan latihan yang bisa memperluas ukuran tulang sehingga kekuatan tulang masih bisa dipertahankan.

“Tulang menjadi kurang padat karena kehilangan massa. Tapi jika Anda bisa mempertahankan ukuran tulang, otomatis Anda bisa mempertahankan kekuatan Anda,” tutur Prof Pandy seperti dikutip dari ABC Australia yang dirilis detikhealth, Selasa (30/12/2015).

dr Fisher Iwan, SpKFR (Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi)
dari Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) Batam mengatakan pola hidup sedentari (sedentary lifestyle) menjadi salah satu penyebab tulang cepat keropos.

dr Fisher Iwan, SpKFR

Pola hidup sedentari adalah kebiasaan seseorang yang tidak banyak melakukan aktivitas fisik atau tidak banyak melakukan gerakan.

Orang zaman sekarang, kata Fisher, banyak dimanjakan dengan permainan atau hiburan yang tidak membutuhkan banyak gerak, sehingga tulangnya kurang terlatih dan berat badan cepat naik. “Beda dengan orang dulu, mainnya di lapangan. Anak sekarang lebih suka main game atau nonton tv sambil ngemil,” katanya.

Padahal, lanjutnya, faktor penting dalam proses pembentukan tulang dan kesehatan tulang selain kalsium dan vitamin D, tulang harus ada “benturan” atau tekanan dalam artian digerakkan.

Jika kalsium berfungsi lebih kepada pembentukan kepadatan tulang dan vitamin D untuk daya tahan tulang, maka “benturan” dapat meningkatkan kepadatan tulang. “Jika massa tulangnya padat maka tulangnya akan lebih kuat,” kata Fisher saat ditemui di RSAB, Rabu (31/12).

“Nutrisi penting tapi olahraga juga penting,” tegasnya.

Fisher menyatakan, kalsium ada di dua tempat, yakni di tulang dan di dalam darah. Kalau kalsium di tulang rendah maka secara otomatis kalsium di dalam darah akan mengisinya.

Proses pembentukan dan penghancuran tulang dimulai sejak dalam janin. Pembentukan tulang lebih tinggi pada orang berusia di bawah 30-35 tahun. Sebaliknya pada orang usia di atas 35 tahun pengeroposan tulangnya lebih tinggi.

Tulang terbentuk karena pengaruh makanan, rangsangan hormon, aktivitas sel tulang, dan jumlah tekanan pada tulang.
Salah satu bahan penting untuk pertumbuhan tulang adalah kalsium. Maka dari itu sejak dalam kandungan manusia sudah mendapat asupan kalsium untuk pembentukan tulangnya. Setiap janin mendapatkan kalsium dari ibunya yang terdapat dalam darah.

“Makanya ibu yang sedang hamil sering ditemukan sakit gigi, itu karena kalsium dalam darahnya berkurang,” kata dr Brian Gantoro, SpGK.

Tulang pada manusia terdiri dari sejumlah kandungan, di antaranya fosfor, kolagen, kalsium dan florida. Kombinasi kandungan itu harus seimbang untuk mendapatkan tulang yang kuat. Makin tinggi kandungan kalsium dan floridanya maka tulangnya makin keras.

Sementara jika kalsiumnya rendah yang terjadi adalah pengeroposan tulang yang menyebabkan tulang mudah patah. Jika kandungan fosfor, kolagen, dan chondroitin (ada di tulang rawan) rendah maka tulang akan getas atau tidak lentur meskipun kalsium dan fosfornya cukup.

“Usia muda bisa saja terjadi kegetasan jika kekurangan nutrisi,” papar Brian.

Sumber kalsium tinggi ada pada susu hewani dan tulang ikan, atau presto. Misalnya ikan teri, sarden, bandeng atau ayam presto. Sumber fosfor bisa didapat dari protein hewani seperti daging, ikan dan telur. Sedangkan vitamin D didapat dari jaringan lemak di bawah kulit yang mengandung kolesterol. Kolesterol tersebut akan berubah menjadi vitamin D3 jika terkena ultraviolet dari sinar matahari. “Vitamin D3 yang akan melengketkan kalsium ke tulang (dimasukkan ke dalam tulang),” jelas Brian.

“Setengah jam saja kena sinar matahari akan terjadi pembentukan vitamin D yang cukup untuk tiga bulan,” imbuhnya.

Selain itu, manfaat dari sinar matahari punya dua keuntungan, yaitu mencegah pengeroposan tulang dan dapat menurunkan kolesterol dalam darah secara tidak langsung.

Pengeroposan Tulang

Ada sejumlah faktor yang bisa menyebabkan osteoporosis atau pengeroposan tulang, di antaranya; menopause, immobilisasi (suatu keadaan dimana individu mengalami atau berisiko mengalami keterbatasan gerak fisik), dan banyak konsumsi obat-obatan.

Sel-sel tulang yang membentuk lapisan tulang baru disebut osteoblas. Sel-sel ini mengisi rongga dan terowongan yang dibuat oleh osteoklas.

“Cara kerja osteoklas adalah menggerus tulang-tulang yang sudah tua kemudian diisi oleh osteoblas,” papar Fisher.

Jika sudah osteoporosis, osteoklas tetap berfungsi normal sementara osteoblas akan berkurang karena kekurangan hormon estrogen, sehingga jumlah penghancuran tulang lebih besar dibanding pembentukannya. “Makanya orang yang sudah tua disuntik hormon estrogen sehingga osteoblasnya bekerja.”

Wanita usia lanjut punya risiko tinggi osteoporosis dibanding laki-laki karena wanita mengalami masa hamil dan menyusui, jika kebutuhan kalsium janin dan bayi kurang, maka tubuh akan mengambil dari tulang.

Fisher menganjurkan di usia tua dianjurkan berolahraga ringan, seperti jalan pagi dan berenang. “Paling bagus berenang karena saat berenang akan melawan resistensi air,” kata Fisher.

Begitu juga yang dianjurkan oleh dr Brian, selain rutin berolahraga, dia menganjurkan agar selalu mencukupi kebutuhan tulang seperti kalsium, fosfor, dan lainnya. “Sebelum usia 30 tahun, tabunglah kalsium lebih banyak,” katanya. ***

NB: Artikel ini pernah diterbitkan di majalah.batampos.co,id dan Koran Batam Pos.

~ oleh esont pada Oktober 23, 2020.

Tinggalkan komentar